10 Kandidat Pimpinan Baznas Kota Bandung Akan Di Rekomendasikan Ke Baznas RI

SERGAP. CO. ID

BANDUNG, – Setelah melewati proses seleksi ketat sejak Oktober hingga penghujung November 2020, Panitia Seleksi Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung menetapkan 10 kandidat untuk direkomendasikan kepada Baznas RI. Selanjutnya Baznas RI akan mengevaluasi dan menetapkan lima orang untuk menjadi Pimpinan Baznas Kota Bandung periode 2021-2026.

Bacaan Lainnya

Demikian disampaikan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan (Kesra) Kota Bandung, Medi Mahendra, Jumat (27 November 2020), di Gedung MUI Kota Bandung, Jln. Terminal Sadang Serang.

Kandidat yang dinyatakan lolos adalah, Arif Ramdani, Akhmad Roziqin, Arif Nurakhman, Dudit Setiadi, Irfan Farid Taufiq, Latief Awaludin, Lili Chumedi, Saripudin Bebyl, Sudrajat, dan Wiwi Hartanti.

Medi mengatakan, dengan terpilihnya 10 kandidat tersebut, maka kinerja tim Panitia Seleksi (Pansel) Daerah telah usai. “Tugas kami sebagai Pansel Daerah sudah selesai dan tinggal diserahkan ke Baznas RI. Nanti Baznas RI yang menentukan lima orang komisioner,” ucap Medi.

Pansel Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung adalah, K.H. Miftah Faridl (Ketua MUI Kota Bandung) sebagai ketua, Badruzaman M. Yunus (akademisi dari UIN Sunan Gunung Djati) sebagai wakil ketua, Medi Mahenda (Kepala Bagian Kesra Kota Bandung) sebagai sekretaris, serta Yusuf Umar (Kepala Kemenag Kota Bandug) dan Engkos Kosasih (akademisi UIN Sunan Gunung Djati) sebagai anggota.

Medi menuturkan, di awal pendaftaran seleksi pimpinan Baznas Kota Bandung diikuti oleh 415 orang. Setelah melalui penyeleksian administrasi, hanya 33 pendaftar yang lolos verifikasi.

Di tahap psikotes, peserta menyusut menjadi 22 orang dan berlanjut ke seleksi kompetensi atau uji gagasan tertulis yang mengharuskan peserta beradu visi, misi, dan konsep pemikiran. Di tahap ini, tujuh kandidat gugur hingga menyisakan 15 orang.

“Kemarin psikotes tim pansel sama sekali tidak ikut campur tangan, penilaiannya sepenuhnya dilakukan oleh assessor. Kita mencari diantaranya kemampuan manajerial dan mereka (assesor) yang merekomendasikan sesuai hasil dari prikotes,” ujarnya.

Medi yang menjadi Sekretaris Pansel Calon Pimpinan Baznas Kota Bandung ini mengungkapkan, 15 peserta yang megikuti tahap seleksi wawancara merupakan kandidat terbaik. Tidaklah mudah untuk menentukan 10 kandidat yang harus dilaporkan kepada Baznas RI.

“Kita sangat kesulitan untuk menyortir mendapatkan 10 terbaik. Alhamdulillah di bawah komando Pak Miftah Faridl, proses seleksi bisa dilakukan secara cermat, teliti, dan jeli dalam melakukan penilaian,” tegasnya.

Ketatnya proses penjaringan calon pimpinan Baznas Kota Bandung ini diamini oleh salah seorang peserta, Arif Ramdani. Sebelumnya, Arif pernah mengikuti seleksi calon komisioner Baznas RI dan merasakan kesulitan yang setara di setiap tahapannya ketika mengikuti seleksi di tingkat Kota Bandung.

“Dari bobot soal-soal lumayan cukup mengena, terutama fiqih kontemporer mengenai zakat. Kemudian seleksi kemampuan leadership dan manajerial di psikotes itu sama modelnya dengan Baznas pusat,” akunya.

“Saya sangat apresiasi tahapannya luar biasa dan cukup berat. Ini tidak main-main walaupun seleksi Baznas di tingkat kota,” tambahnya.

Kandidat lainnya, Wiwi Hartanti menyampaikan hal yang sama. Ia bahkan sempat merasa minder lantaran menjadi satu-satunya peserta perempuan yang mampu berjuang sampai akhir. Namun setelah dukungan mengalir dari berbagai pihak, pengurus DKM Masjid Al-Ukhuwah ini bisa percaya diri.

“Terima kasih sudah memberikan kesempatan kepada saya mengikuti seleksi pimpinan Baznas Kota Bandung. Ini di luar rencana saya. Karena awalnya saya ikut untuk proses pembelajaran diri. Sempat agak grogi karena saya perempuan sendiri. Tapi bismillah saja,” kata Wiwi.

(Dewi P)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.