SERGAP.CO.ID
KAB. KUNINGAN, – Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Jami’ Daarus Sakiinah, Perum Griya Sampurna, Desa Sembawa Kec.Jalaksana (24/11/2020).
Acara tersebut dihadiri Bupati Kuningan H. Acep Purnama SH MH, Muspika Kec. Jalaksana, Kepala Desa Sembawa beserta Jajaran, H.Cahya Muhammad Nuh, SE.MM Direktur PT. KEN dan Para Tamu Undangan Lainnya.
Dalam sambutannya, Kang Uu mengatakan bahwa masjid merupakan pusat peradaban yang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat Jabar.
“Kami disamping memperjuangkan juara dalam bidang lahir, juga dalam bidang batin atau keagamaan. Segala sesuatu bisa berhasil, sukses, dan juara, jika ada sarana dan prasaranannya. Masjid adalah salah satu sarana untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan dalam wujudkan Jabar Juara Lahir Batin,” kata Kang Uu.
Selain meningkatkan keimanan dan ketakwaan, Kang Uu berharap masjid menjadi tempat untuk memupuk nasionalisme dan cinta tanah air masyarakat Jabar.
“Saya ingin persatuan dan kesatuan diperkuat lagi. Tingkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme sebagai bangsa Indonesia, cinta tanah air,” ucapnya.
Usai meletakkan batu pertama pembangunan masjid Masjid Jami’ Daarus Sakiinah. Kang Uu mengucapkan terimakasih kepada pengusaha yang telah membangun mesjid ini, dimana mesjid adalah salah satu sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakqwaan. Kemudian harus paham suksesnya program sarana dan prasarana yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat selain ada dokter harus ada puskesmas dan rumah sakit, untuk meningkatkan pendidikan IPM tidak cukup guru, tapi harus ada sekolah bangku dll. Untuk meningkatkkan juara dalam bidang batin berarti harus ada prasarana. Ada asyarakat yang membangun ini adalah sebagai sumbangsih masyarakat kepada pemerintah untuk menuju jabar juara lahir dan batin.
Mesjid di jaman rasulullah yaitu untuk ibadah, mesjid dikhususkan untuk taqwa melaksanakan pemerintah menjauhi larangan. Maka kita bisa bicara apa saja judulnya di mesjid asal demi kemaslahatan agama, demi kemaslahatan umat, demi kemaslahatan bangsa dan negara . oleh karena itu saya berharap jangan tabu bisa bicara politik dimesjid kalo politik kemaslahatan, jangan tabu bicara ekonomi dimesjid kalo demi kemaslahatan dan jangan tabu berbicara keamanan, berbicara sosial, kemasyrakatan silahkan dimesjid.
Yang tidak diharapkan mesjid adalah menjadi mesjid dhirar adalah dibangunnya hanya infiltrasi seolah-olah ini adalah untuk keagamaan, seolah-olah untuk meningkatkan iman dan taqwa, padahal sebaliknya untuk pemecah belah umat untuk merusak agama dengan berdalih kedok agama tetapi isi ceramahnya menghasut orang lain, menghasut pemerintah, menghasut negara, menghasut agama yang lain sehingga disaat jamaah keluar dari mesjid timbul kebencian, perpecahan, dan hal hal yang tidak diinginkan. padahal islam adalah agama yang harus bersatu padu. saya berharap mari fungsi kan mesjid yang lebih luas lagi tapi jangan dijadikan mesjid alat untuk bertengkar dan pecah belah.
(Agus M)