SERGAP.CO.ID
KAB. CIAMIS, – Masih dimasa pandemi Covid – 19, tentunya sangat berdampak sekali bagi semua masyarakat, tak terkecuali bagi para pemilik lahan pertanian. Akhir – akhir ini sebagian warga Dusun Ciparay RT 32 RW 12 Desa Ciparigi Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis, khususnya para petani mengeluh dan kecewa dengan gagalnya panen.
Gagal panen disebabkan oleh kekurangan air, yang disebabkan sistem drainase irigasi yang buruk dirasa kurang maksimal. Selain dari faktor alam kerusakan saluran irigasi air tersebut banyak yang sudah rusak dari hulu ke hilirnya dan diperparah lagi dengan sedimen lumpur yang sudah tebal hingga menghambat saluran air. Saluran irigasi tersebut dari dulu belum pernah ada perbaikan, jelasnya Sunarto selaku Ketua dari Kelompok Tani Karya Makmur.
Sunarto “berharap kepada Dinas terkait bisa secepatnya mengatasi kendala teknis tersebut untuk diperbaiki dan di tanggulangi secepatnya karena baginya ini merupakan mata pencahariannya sebagai petani”. Tandasnya.
Ditempat yang sama Elon, yang merupakan Petani yang mempunyai lahan sawah, mengaminkan dan mengungkapkan rasa kecewa yang sama dengan Sunarto. Untuk tahun 2020 sekarang kami tidak bisa panen secara normal, seperti yang diungkap oleh rekan, dirinya pasrah dengan kondisi gagal panen sekarang. Ungkapnya.
Sementara Nanang Kepala BPP ( Balai Penyuluh Pertanian ) Kecamatan Sukadana membenarkan bahwa sawah di Dusun Ciparay gagal panen akibat kurangnya pasokan air dari irigasi tidak lancar.
Nanang berharap kepada “Pemerintahan Kabupaten Ciamis bisa membantu memperbaiki sistem irigasi guna mengatasi kekeringan tersebut.
Hasil pantauan Sergap di lapangan kalau di lihat posisi letak geografis sawah tersebut secara kasat mata tidak akan terjadi kekeringan walaupun musim kemarau datang, sebab keberadaan sawah tersebut dekat dengan saluran. Sekunder yang mana debit airnya selalu lancar dari Saluran Primernya. Yang jadi permasalahan buat para petani saluran tersier dan kwarternya belum pernah di sentuh oleh pemerintah dan dinas terkait.
Semoga Dinas terkait baik itu dari Pemprov Jabar atau Pemkab Ciamis untuk bisa lebih memperhatikan agar para petani sekitaran dusun tersebut bisa merasakan kembali panen secara normal.
(Agus Cetring)