SERGAP.CO.ID
KAB. BANYUWANGI, – Beredarnya video viral Abdul Kadir Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi. Video yang berdurasi 03:16 menit tersebut terkait dengan suplai makanan yang disajikan di Ponpes Darussalam Blokagung, Tegalsari, Banyuwangi. Video tersebut menuai kritik, sindiran, dan nyiyiran para relawan dari Taruna Siaga Bencana (TAGANA) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi yang akan menarik diri dari dapur umum.
Padahal Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah mengalokasikan dana anggaran 3 Milyar untuk kebutuhan pangan para santri di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Tegalsari, Banyuwangi. Sebelumnya para santri Ponpes Darussalam Blokagung, yang mengeluhkan kelaparan viral di medsos. Bahkan kelaparan juga di beritakan di media online, media elektronik, maupun media cetak Harian Bangsa pada hari Selasa tanggal 1 September 2020 berjudul “Santri Darusallam Mengaku Kelaparan”.
Dalam hal ini menurut data yang saya temukan dari data PUSKAPTIS (Pusat Kajian Kebijakan Strategis) ” Mohamad Amrullah, S.H., M.Hum.”, bahwa disini total anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi yang di keluarkan sampai tanggal 31 Agustus 2020 yaitu sejumlah 104,6 Milyar yang berasal dari dana tak terduga, yang sebelumnya pada tanggal 19 Agustus 2020 baru sebesar 100,3 Milyar, sedangkan anggaran makan untuk kebutuhan makan para santri Ponpes Darussalam Blokagung sekitar 6000an santri adalah 3 Milyar, dengan asumsi 3 kali makan perhari selama 14 hari.
Oleh karena itu saya sebagai aktivis muda dan ketua Gerakan Pemuda Peduli Banyuwangi (GP2B) mendesak Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi ” Abdul Kadir” untuk mundur dari jabatannya kalau sudah tidak sanggup. Tidak seharusnya dia mengkritik para nitizen dengan nada keras di video yang beredar di medsos, jika memang beliau mempunyai jiwa dan sikap kesatria. Ujar “Rifki Alfan Sani”
(Reporter : Nanang)