SERGAP.CO.ID
KAB. BANYUWANGI, – Bahwa ucapan Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi “Abdul Kadir” sangat disayangkan, tidak seharusnya dia mengkritik nitizen dengan nada keras untuk tidak mengoceh di medsos, bahwa ketika dia sudah diangkat menjadi pelayan masyarakat dalam hal ini jadi PNS, maka dia harus sudah siap di kritik dan di hujat oleh masyarakat karena seragam yang ia pakai berasal dari pajak-pajak rakyat, apalagi ini sekelas Kepala Dinas, sangat memalukan ketika dia mengucap seperti itu, kalau tidak sanggup lebih baik mundur saja dan itu sikap kesatria.
Bahwa disini Total Anggaran Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang di keluarkan sampai tanggal 31 Agustus 2020 sejumlah 104,6 Milyar yang berasal dari dana tak terduga yang sebelumnya pada tanggal 19 Agustus 2020 baru sebesar 100,3 Milyar, sedangkan Anggaran makan untuk kebutuhan 6000an santri adalah 3 Milyar, dengan asumsi 3 kali makan perhari selama 14 hari, dengan rata-rata kalau kita hitung maka setiap kali santri makan pemerintah mengeluarkan uang sebesar Rp. 11.900,- (Sebelas Ribu Sembilan Ratus Rupiah).
Kami menilai Anggaran tersebut terlalu kecil untuk sekali makan bagi para santri yang terkonfirmasi positif Covid 19 yang seharusnya idealnya adalah Rp. 25.000,- per sekali makan atau 6,3 Milyar yang dimana setiap makannya harus di siapkan kacang hijau, Vitamin C dan Susu itu yang ideal, akan tetapi dilapangan hanya melihat meraka makan dengan menu seperti 1 ekor lele, 1 buah pisang, dan sayur brokoli serta sambal dan air mineral.
Oleh karena itu saya mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi yaitu Bupati Abdullah Azwar Anas untuk secara serius memperhatikan gizi anak-anak pesantren, kalau kurang kan bisa di mintakan ke BPKAD, apalagi kami melihat anggaran sebelumya 100,3 Milyar belum bisa di rasakan masyarakat secara luas. Ujar ” Mohamad Amrullah, S.H., M.Hum.” Direktur PUSKAPTIS (Pusat Kajian Kebijakan Strategis) Banyuwangi.
(Reporter : RAS/Nanang)