SERGAP.CO.ID,
CIAMIS, – Pembahasan mengenai pariwisata tidak terbatas pada sisi objek wisatanya saja, melainkan juga dari sisi produk – produk barang terkait objek wisata di suatu daerah yang menjadi ciri khas-nya. Hal ini bisa berupa produk cindera mata, makanan, minuman, hiasan atau lain – lainnya. Oleh karena itu, untuk memahami hal tersebut secara utuh Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (GENPPARI) berkunjung ke sentra industri makanan yang menjadi ciri khas daerah Cikoneng, kabupaten Ciamis.
Terkait hal ini Ketua Umum GENPPARI Dede Farhan Aulawi yang ditemui di Jakarta, Sabtu(16/11) menjelaskan bahwa maksud dari kunjungan tersebut untuk menambah khazanah, wawasan dan cara pandang pariwisata secara utuh. Termasuk memajukan daerah dari sisi sentra industri pariwisatanya. Di Cikoneng Ciamis ini banyak pengrajin industri rumah yang luar biasa gigih, semangat dan kreatif. Kata Dede.
“ Kunjungan sentra industri kalo ini difokuskan ke sentra industri pembuatan makanan kremes, kerupuk jengkol, makaroni dan roti. Di tambah satu lagi objek wisata Cireong yang memoles kecantikan alam di kaki gunung Sawal dengan ornamen – ornamen seni penuh estetika. Di dalamnya ada perpaduan café, kolam renang, sungai, saung – saung dan objek mainan lainnya “, ujar Dede.
Saat di pabrik kremes, Tim Genppari begitu menikmati proses pembuatannya. Mulai dari pemilihan singkong, pembersihan, lalu diparut. Setelah diparut, digoreng dan dicetak lalu dibungkus dan siap jual. Sungguh pemandangan wisata yang menarik. Para pegawai bekerja dengan penuh semangat dan dalam suasana penuh kekeluargaan.
Lalu di pabrik krupuk jengkol, GENPPARI menyaksikan kegigihan seorang kakek dan nenek yang masih bekerja sebagai pengusaha mandiri di pabrik rumahannya sendiri. Baginya harkat dan martabat sangat dijaga agar tidak membebankan siapapun, makanya meskipun usianya sudah cukup sepuh pantang bagi mereka untuk meminta apalagi mengemis. Berusaha dan tetap berusaha agar mendapat rejeki tanpa harus serakah.
Di pabrik makaroni yang sudah dikelola secara lebih modern, sungguh sangat mengagumkan. Prinsip – prinsip pengelolaan perusahaan dijalankan secara profesional. Karyawan menyapa dan menghormati tamu dan konsumen dengan baik. Aturan dan tata tertib tetap dijaga sesuai dengan mekanisme dan aturan perusahaan. Sebuah modernitas manajerial di tengah masyarakat daerah yang sangat menarik.
Terakhir kunjungan dilakukan ke pabrik roti Golden. Sambutan pemilik pabrik yang sangat ramah memberi kesempatan ruang dialog secara bebas dan terbuka. Berbagai pertanyaan yang disampaikan, semua dijawab secara lugas dan transparan. Proses produksi disusun dengan lay out pabrik modern. Mesin – mesin sederhana tertata dengan rapih dan bersih. GENPPARI sangat senang berkesempatan mengenal mereka lebih jauh dan lebih dalam. Mereka inilah para pejuang bangsa di era kemerdekaan dengan tetap bekerja keras selama hayat masih di kandung badan. Ungkap Dede mengakhiri pertemuan.
(Red/**)