Ketua Dekranasda Pessel Raih Penghargaan “Bunda Etnik 2019”

SERGAP.CO.ID,

JAKARTA, – Dinilai berhasil mengembangkan potensi hasil batik daerah Kabupaten Pesisir Selatan keluar daerah, hingga menembus Kanca Internasional, Serta kebiasaan dari Ketua Komunitas Perempuan Berbaju Kurung Indonesia ini yang selalu cinta dengan pakaian Khas daerah.  

Buktinya setiap ada kesempatan dan kegiatan Istri Bupati Pessel itu, selalu tampil dengan ciri khasnya memakai pakaian khas daerah dan penutup kepala tengkuluk (tikuluak penutup kepala perempuan minang), Lisda Hendrajoni Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pesisir Selatan, meraih penghargaan ” Bunda Etnik 2019 ” dari Komunitas Desainer etnik Indonesia (KDEI). 

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua KDEI, H. Raizal Rais Boeyoeng pada acara Pameran Indocraf di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu 30 Oktober 2019. 

Hal itu begitu melekat dalam dirinya, sehingga Istri Bupati Pessel berhasil meraih penghargaan Bunda Etnik Indonesia bersama wanita-wanita hebat lainnya seperti, Ayu Azhari, Dewi Motik, Mien Uno ( ibunda Sandiaga Uno ), Rima Melati, Widyawati sophan sopian dan yang lainnya.

Lisda Hendrajoni yang juga merupakan anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Barat 1 dari partai NasDem mengaku sangat senang sekali atas penghargaan yang diterimanya. 

Dirinya tidak menyangka apa yang dilakukan untuk mengembangkan produksi daerah Kabupaten Pesisir Selatan ternyata menjadi penilaian tersendiri bagi KDEI, hingga mendapat kesempatan meraih penghargaan tersebut.

“ Alhamdulillah, kata yang terucap dari mulut Lisda, ucapan terima kasih kepada pihak KDEI yang telah memberikan penghargaan Bunda Etnik. 

Keberhasilan ini merupakan keberhasilan kita semua, keberhasilan masyarakat Pesisir Selatan yang melahirkan inovasi produk lokal yang bisa dikembangkan keluar daerah,” ucap Lisda saat dihubungi. Senin 5 Nopember 2019. 
 
Saat ini menurut Lisda, tiga Kecamatan di Pesisir Selatan tengah giat mengembangkan produksi batik Pasisia, diantaranya batik produksi Kecamatan Bayang Utara yang dikenal dengan batik Gunjantino, Kecamatan IV Jurai dikenal dengan Batik Lumpo dan batik Kecamatan Lunang dengan batik motif Mande Rubiah.

“Pada pameran Indocraf 2019 kemarin, kita diberi kesempatan menampilkan batik asli produksi Pesisir Selatan. Yakni Batik produksi Kecamatan Bayang Utara yang dikenal dengan batik Gunjantino dengan tema Jembatan Akar. Kecamatan IV Jurai dengan Batik Lumpo dan batik Kecamatan Lunang batik motif Mande Rubiah,” terang Lisda.

(Wempi Hardi. SH)

Pos terkait

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.