SERGAP. CO.ID,
KOTA BOGOR, -Sebanyak 41 kota/kabupaten di Tanah Air menyabet berbagai penghargaan Natamukti Award dalam helatan Galang UKM Indonesia 2019 yang digelar di IPB International Convention Center (IICC), Botani Square, Kota Bogor, Senin (7/10/2019).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Rully Indrawan serta Founder & Chairman MarkPlus Inc. yang juga Chairman International Council for Small Business (ICSB) Indonesia Hermawan Kartajaya.
Dalam acara yang mengusung tema ‘Menuju UKM Brilian: Kreatif – Inovatif – Kompetitif’ diharapkan UKM Indonesia yang berdaya saing tinggi akan tampil percaya diri menghadapi persaingan yang semakin kompetitif ditingkat nasional maupun global.
“Sudah bukan waktunya kita hanya bersaing di dalam negeri, terutama dalam hal kewirausahaan. Harus punya kemauan, tekad, dan inovasi agar bisa bersaing kancah internasional,” ujar Hermawan Kartajaya.
Gelaran Galang UKM 2019 di Kota Bogor ini merupakan kota ke-10 setelah sebelumnya hadir di Kota Mataram pada Kamis, 3 Oktober 2019 dan akan berakhir di Samarinda dan berakhir 25 November di Banyuwangi.
Kegiatan Galang UKM Indonesia 2019 Bogor terdiri dari tiga rangkaian agenda utama, yakni penghargaan Natamukti dan apresiasi dari ICSB Indonesia Presidential Award bagi para pihak yang mendukung dan berkontribusi positif terhadap kemajuan UKM di Indonesia, seminar UKM, serta pameran dan kurasi UKM Brilian, yakni sesi pameran & seleksi para pelaku UKM di setiap kota untuk memperoleh predikat UKM Brilian 2019.
Dan untuk membantu para kepala daerah agar terus memacu UMKM-nya berkembang, Hermawan Kartajaya bersama ICSB Indonesia sejak tiga tahun lalu memperkenalkan Penghargaan Natamukti. Penghargaan ini adalah apresiasi bagi para daerah yang dianggap berhasil memajukan UMKM-nya.
Penghargaan ini dibagi menjadi tiga kategori. Natamukti diberikan kepada kota dan/atau kabupaten yang berhasil dalam mempromosikan UMKM lokal, mendorong peningkatan kualitas produk UMKM lokal, serta membangun ekosistem UMKM di daerahnya.
Ada pula Natamukti Ganapravara. Penghargaan ini diberikan kepada pemenang Natamukti Nindya tahun-tahun sebelumnya yang terus menunjukkan kinerja bagus di tahun berikutnya. Atau dengan kata lain, mereka adalah yang sudah pernah meraih Natamukti Nindya dan hingga kini terus menunjukan kinerja positif dalam memajukan UMKM di daerahnya. Natamukti Nindya sendiri adalah penghargaan tertinggi dari Natamukti. Kota atau kabupaten peraih Natamukti Nindya adalah terbaik dari yang terbaik dari semua peraih Natamukti.
“Penentuan penerima Penghargaan Natamukti ini dilakukan melalui proses panjang. Dimulai dari riset yang dilakukan tim ICSB dari berbagai daerah, yang kemudian diverifikasi di lapangan oleh tim ahli ICSB mengacu pada Model Natamukti, yaitu bagaimana melakukan pengembangan UMKM yang Terpercaya, Terdepan, dan Teratur,” tandasnya.
Sekretaris Menteri KUKM, Rully Indrawan memberikan apresiasi terhadap pemerintah yang terus mendorong terciptanya iklim UMKM yang sehat di daerah mereka masing-masing.
Dia mengatakan, sektor UMKM adalah salah satu sektor yang mendukung peningkatan ekonomi Indonesia saat ini. ” Saat ini, ada 63 juta UMKM yang ada di Indonesia. Ini adalah sahabat kita yang perlu mendapatkan dukungan pemerintah,” jelas dia.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, ada 3 level UMKM yang perlu diketahui yaitu formalitas, komoditas dan identitas. Untuk formalitas, secara umum bergeraknya standar. Selanjutnya komoditas, sebatas kalkulasi untuk menambah ekonomi dan membantu dalam lapangan kerja.
Ranah yang ketiga, menurut Bima, ranah yang paling tinggi adalah identitas yang membedakan satu daerah dengan yang lainnya. Saat Ini banyak daerah yang menampilkan produk UMKM nya di mal-mal dengan mengedepankan identitas.
“Dengan 4 pilar, UMKM akan menjadi identitas kita. Kita senantiasa berupaya keras untuk menggali identitas agar UMKM agar menjadi naik kelas, jadi tidak sekedar formalitas dan komoditas semata. Pada level formalitas maka pergerakan hanya pada satu aspek ujungnya saja. Sedangkan identitas meliputi semua, mulai dari hulu ke hilir. Ini sudah menjadi tugas kita untuk memudahkan segala hal terkait UMKM, mulai dari produksi, permodalan hingga pemasarannya,” ujar Bima Arya.
(Hen/**)