SERGAP.CO.ID,
CIANJUR, – Rempug Paripurna Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Jawa Barat digelar di Balai Pelatihan Pertanian Dinas tanaman pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat di Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur pada hari Sabtu tanggal 5 Oktober 2019.
KTNA Jawa Barat harus bisa meningkatkan kemandirian petani dan memperjuangkan kebijakan pemerintah agar pro terhadap para petani.
Hal tersebut disampaikan Ketua KTNA Jabar terpilih periode 2019-2024, H.Otong Wiranta, menyatakan dengan kepengurusan yang baru pihaknya akan lebih memprioritaskan program yang langsung menyentuh para petani. Seperti akan membangun outlet-outlet yang menampung produksi petabu.
“Sehingga tata niaga yang dimanfaatkan hasilnya oleh tengkulak, bisa terpotong rantainya. Jadi dari produsen dalam hal itu petani bisa langsung ke konsumen,” ujar Otong.
Pada Kepengurusan KTNA Provinsi yang baru Asep Halim Sekretaris KTNA Kabupaten Ciamis dipercaya untuk mendampingi Ketua terpilih sebagai Sekretaris KTNA Provinsi Jawa Barat.
KTNA Jabar akan melakukan audiensi dengan Pemerintah,terkait kebijakan yang keberpihakan kepada para petani. Sehingga pemerintah bisa mengerti dan paham terhadap kondisi yang dirasakan para petani saat ini.
“Harapannga,saya berharap KTNA bermanfaat untuk petani. Secara umum kami menjembatani apa yang dirasakan petani,pelayanan publik terhadap petani. Sehingga pemerintah bisa mendengar melalui KTNA,” ucapnya.
Pihak KTNA juga akan memperbaiki dan memperbesar jaringan sampai ke tingkat bawah. Sehingga keberadaan KTNA semakin eksis. Juga akan melakukan konsolidasi dengan mitra,baik dengan Pemerintah,pihak Swasta dan pihak lainnya, supaya lebih peduli terhadap KTNA.
Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat Ir. Rachmat Taufik Gersadi M.Si. juga menyampaikan bahwa :para petani di Jawa Barat menghasilkan produk pertanian tidak hanya untuk dikomsumsi semata, perlu mengubah pola pikirnya agar produk pertanian yang dihasilkan bisa dijadikan ladang untuk berbisnis.
Kepala Biro berharap, pemimpin KTNA Jawa Barat yang baru memiliki wawasan luas. Selain itu, tidak mengutamakan ego pribadi dan bisa memperjuangkan kesejahteraan kaum petani di Jawa Barat.
“Harapan kami pemimpin (KTNA Jabar) yang sekarang adalah pemimpin yang mampu membawa KTNA ke arah yang lebih baik, terutama keinginan dan harapan anggota bisa tersalurkan,” harapnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jabar Ir. Hendy Jatnika, MM mengatakan dengan pengurus baru KTNA Provinsi Jawa Barat dapat menjadi kekuatan baru untuk pertanian di Jawa Barat.
Selanjutnya beliau mengatakan bahwa Jabar dengan era kepemimpinan saat ini Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum ingin banyak kolaborasi dan inovasi menuju Jabar Juara Lahir dan bathin. Sehingga KTNA adalah organisasi yang sangat kuat untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“KTNA adalah organisasi yang sangat mengakar sehingga perlu terus berlanjut sebagai mitra sejajar. Bukan bawahan pemerintah tapi adalah mitra sejajar,” ungkapnya.
Kadis menyatakan tantangan kedepan Jabar saat ini tengah berada di persimpangan. Memilih antara agraris atau industri dan jasa. Itu merupakan tantangan ke depan supaya petani tetap kuat.
Bahkan tantangan lainnya adalah lahan petani, bahwa berdasarkan data sebanyak 70 lersen petani di Jabar berada di usia 55 tahun keatas.
“Ini tantangan seluruh insan pertanian Jabar mau seperti apa. Yang pasti lahan pertanian di jabar masih tetap ada. Ini tugas kita insan pertanian untuk mampu memenuhi kebutuhan pangan warga jabar,” jelasnya.
(Red/**)