Polda Papua Pastikan Ucapan Rasisme Guru Hoax

SERGAP.CO.ID,

JAYAPURA, – Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, mengatakan Kerusuhan di Kabupaten Jayawijaya didalangi oleh Kelompok KNPB untuk memprovokasi masa melakukan tindakan anarkis dan dengan melakukan penyusupan menggunakan seragam sekolah di dalam kerumunan massa.

Terkait dengan isu ucapan rasisme yang diduga melatarbelakangi kerusuhan itu, Kombes Kamal memastikan itu hoax.

“Itu tidak benar. Kami juga sudah menanyakan kepada pihak sekolah dan guru dan kita pastikan tidak ada kata-kata rasis. Kami harap masyarakat di Wamena dan di tanah Papua tidak mudah untuk terprovokasi isu yang belum tentu kebenarannya,” kata Kombes Kamal dalam keterangan tertulis, Rabu (25/9/2019).

Kombes Kamal memastikan polisi tengah memburu pelaku yang menyebarkan isu hoax tersebut.

“Saat ini kami masih melakukan pencarian terhadap pelaku yang memberikan keterangan palsu/hoax sehingga terjadinya mobilisasi massa yang mengakibatkan Pembunuhan, Penganiyaaan dan pembakaran sejumlah kantor pemerintah, fasiltas umum dan pemukiman warga masyarakat,” tuturnya.

Kombes Kamal menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menerima informasi yang belum tentu kebenarannya. Ia menggandeng masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi kamtibmas.

“Dihimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, kebersamaan dengan kasih sayang agar situasi Kamtibmas di Kabupaten Jayawijaya aman dan kondusif, serahkan penanganan kasus ini kepada kepolisian dan TNI,” jelasnya.

Sampai saat ini jumlah korban akibat kerusuhan di Wamena dan Jayapura sebanyak 29 orang meninggal dunia. Sementara warga masyarakat telah mengungsi di empat tempat yakni Polres Jayawijaya, Kodim 1702/Jwy, gedung DPRD Jayawijaya dan Gedung Oikumerek Asso Wamen.

(Philip/Hms)

Pos terkait

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.