SERGAP.CO.ID,
KAB. MAJALENGKA – Sejak penataan rute dilakukan dari Bandara Husein S astranegara (BDO) ke Bandara Internasional Kertajati (KJT), Bus Damri masih menjadi pilihan transportasi masyarakat. Selain gratis, Damri menawarkan perjalanan setiap dua jam untuk mencapai Bandara yang ada di Kabupaten Majalengka tersebut.
Bukan hanya Damri, PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) juga merangkul moda transportasi lain seperti antar jemput dan taksi berani sebagai pilihan masyarakat yang ingin terbang dari Bandara Kertajati. Ada 11 pilihan tranportasi dengan 11 rute yang tersedia saat ini; Bandung, Cirebon, Kuningan, Indramayu, Tasikmalaya, Purwakarta, Sumedang, Karawang, Majalengka dan Tegal.
“Pilihan moda transportasi untuk menerima Bandara Kertajati itu cukup banyak, tetapi memang Damri masih menjadi pilihan masyarakat karena gratis. Ini sebagai bentuk perhatian atas bantuan pemerintah kepada Bandara Kertajati,” kata Direktur PT BIJB Muhamad Singgih dalam keterangan tertulisnya di Majalengka, Senin 23 September 2019.
Dari catatan, sejak 1 – 19 September 2019 ada 14.253 orang terakomodir oleh berbagai moda transportasi yang menggunakan fasilitas Bandara Kertajati untuk pilihan penerbangan. Pada periode ini sekitar 9,823 orang memilih Bus Damri. Selebihnya menggunakan shuttle dan taksi online.
Penumpang Ternyata masih juga berhasil dari kawasan Bandung Raya dengan jumlah penumpang mencapai 11.647 orang. Disusul Cirebon dengan 1,161 dan Sumedang serta Tasikmalaya yang masing-masing melakukan 400 orang.
“Yang membuat kita terkejut juga menentang masyarakat Tegal yang cukup banyak menggunakan Bandara ini. Dua minggu saja ada 219 orang menggunakan angkutan umum. Data ini belum menggunakan angkutan pribadi,” terangnya.
PT BIJB dan beberapa pihak sesuai Singgih masih memiliki pekerjaan besar untuk meng-buat penumpang yang ada di wilayah penerbangan seperti Indramayu, Kuningan dan Majalengka. Bergerak ke Barat, potensi besar juga ada di Karawang, Purwakarta dan Subang yang sedang di maksimalkan untuk tersosialisasi.
“Kita ingin Bandara yang sudah dibuat susah payah ini bisa didapat manfaatnya oleh masyarakat Jawa Barat. Bukan Cuma orang Majalengka, Cirebon, atau Bandung, tapi lengkap. Lebih baik saya optimis jika Tol Cisumdawu selesai, Bandara dan potensi wilayahnya akan berkembang pesat. Karena Cisumdawu ini memang kunci untuk memaksimalkan Bandara ini, “imbuhnya.
Singgih menerangkan, jumlah penumpang pasca penataan rute yang efektif dimulai sejak 30 Juni 2019, memang meningkatkan jumlah penumpang dengan siginifikan yang bisa meningkatkan 4.000 penumpang seharinya. Namun saat ini kompilasi dipindahkan periode rendah jumlah penumpang masih dalam angka 2.500 – 3.000 setiap perjalanan.
“Saat ada penurunan karena hal ini karena saat ini pindah musim rendah. Ini juga yang berhasil di bandara lain kompilasi periode ini,” imbuh Singgih seraya yang menambahkan jumlah penumpang di Kertajati sejak penataan rute hingga 22 September mencapai 243,756 penumpang.
Penamaan Bandara BJ Habibie
Isu penamaan Bandara Kertajati menjadi Bandara BJ Habibie mencuat sepekan ke belakang. Bandara Kertajati yang saat ini masih menggunakan nama sementara dihargai pantas disematkan sebagai bentuk penghormatan Presiden RI ke-3 di dunia Dirgantara.
Singgih menerima, nama mendiang BJ Habibie memang begitu besar dan harum di dunia Dirgantara baik nasional maupun internasional. Sosok teknokrat cerdas dan brilian sudah sangat terkenal lewat bidang di bidang kedirgantaraan dan lintas. Sedikitnya empat jenis pesawat, yaitu N 250, R 80, C-130 Hercules, dan Dornier Do 31 menjadi hasil karyanya. Mempertemukan BJ Habibie tidak masalah asal kesepakatan bersama.
“Pada dasarnya penamaan Bandara ini kita serahkan untuk Pemprov Jabar yang disetujui melalui DPRD. Kita hanya sebagai pelaksana dari pada yang menjalankan bandara ini akan membuka apa yang dikehendaki masyarakat dan diputuskan Gubernur Jabar,” paparnya.
“Tapi yang pasti nama Habibie akan membawa dampak yang baik buat Kertajati karena di Aerocity Kertajati sendiri rencananya akan ada yang mengatur produksi pesawat dari hasil ide Pak Habibie,” jawab Singgih
(Emma/**)