Bupati Ciamis Dr H Herdiat Sunarya Pimpin Rakor Pemerintah Desa

SERGAP.CO.ID,

CIAMIS, — Bertempat di Aula R.A.A. Kusumadiningrat Setda Kabupaten Ciamis, Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya pimpin Rapat Koordinasi Pemerintahan Desa Selasa (3/9). Kegiatan ini dihadiri pula oleh Wakil Bupati Ciamis Yana D. Putra, Sekda, para Asisten dan Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Ciamis. Kegiatan ini dihadiri oleh para Kepala Desa se-Kabupaten Ciamis, Camat se-Kabupaten Ciamis dan SKPD terkait.

Bacaan Lainnya

Dalam kesempatan itu Bupati Ciamis membuka acara dan menyampaikan paparannya tentang RPJMD Kabupaten Ciamis yang pada intinya terdapat tiga hal penting yang menjadi capaian Kabupaten Ciamis 5 tahun kedepan, yaitu “Sehat lahir dan bathin, pandai (Wajar Dikdas 12 tahun terpenuhi) dan yang terakhir adalah daya beli masyarakat yang meningkat.

Caption : Bupati Ciamis membuka acara dan menyampaikan paparannya tentang RPJMD Kabupaten Ciamis

Bupati melanjutkan bahwa ada 19 indikator strategis pembangunan daerah yang merupakan target dalam 5 tahun, yaitu:

1. Indeks Pembangunan Manusia yang berhubungan erat dengan Rata-rata Lama Sekolah kondisi eksisting menunjukkan angka 68,87 dan diharapkan dalam 5 tahun ke depan mencapai target 72,57. 2 Laju Pertumbuhan Ekonomi, eksisting diangka 5,21% dengan target 5 tahun kedepan di angka 6%, selanjutnya Bupati menyoroti potensi produk kopi ciamis dan kayu yang masih perlu optimalisasi dalam hal pengolahan dan pemasaran. Bupati mencontohkan produk kopi Ciamis yang sampai saat ini masih banyak petani-petani kopi di Kabupaten Ciamis yang proses pengolahan kopinya baru sebatas petik, jemur lalu dikemas ke dalam karung lalu dijual. Otomatis nilai jualnya akan lebih rendah dibandingkan dengan seandainya kopi tersebut diolah melalui tahapan petik, kupas, jemur, roasting, kemas yang menarik atau sampai digiling baru dikemas secara menarik dan dipasarkan. Begitupun dengan produksi kayu dari Kabupaten Ciamis yang masih diolah di kabupaten lain.

3. Tingkat Kemiskinan kondisi eksisting masih di angka 7,22% target 5 tahun kesepan menurun ke angka 5,50%.

4.Tingkat Pengangguran Terbuka masih berada di angka 4,6% dengan target 5 tahun kedepan menurun menjadi 3,10%.

5. Gini Ratio berada diangka 0,364 diharapkan dalam 5 tahun kedepan ditargetkan mengalami penurunan menjadi 0,33%.

6. Pertumbuhan Investasi kondisi eksisting di angka 1,1% ditargetkan dalam 5 tahun ke depan meningkat menjadi 5,49%

7. Indeks Pemberdayaan Gender yang masih di angka 63,67% dan 5 tahun kedepan diharapkan mencapai angka 84,17%.

8. Total Fertillity Rate yang masih di angka 2,06 diharapkan turun menjadi 2,03%.

9. Skor Pola Pangan Harapan berada di angka 76 dan diharapkan menjadi dalam kurun waktu 5 tahun kedepan meningkat menjadi 79%.

10. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup, Bupati mengharapkan Ciamis Hijau dengan tanaman-tanaman hias dan sebagainya sementara kondisi eksisting masih menunjukkan angka 73,21 ditargetkan meningkat menjadi 78,21%.

11. Indeks Resiko Bencana yang kini di angka 169 diharapkan dalan kurun waktu 5 tahun turun ke angka 164.

12. Indeks Kualitas Layanan Infrastruktur berada di angka 76,71 diharapkan kedepan mencapai angka 80,52%.

13. Indeks Kepuasan Masyarakat kondisi eksisting berada di angka 80,92% dan dalam 5 tahun kedepan ditargetkan menjadi 84,99%.

14. Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik masih di angka 1,44 diharapkan meningkat menjadi 2,6.

15. Hasil Evaluasi SAKIP kondisi eksisting berada di B dan 5 tahun kedepan diharapkan meraih A.

16. Hasil Evaluasi LPPD di predikat sangat tinggi, Bupati mengharapkan dipertahankan dipredikat Sangat Tinggi.

17. Opini WTP dari BPK RI diharapkan dipertahankan tetap meraih Opini WTP.

18. Maturitas SPIP masih di angka 2 dan diharapkan kedepan meraih angka 4. Dan yang terakhir yaitu ke

19, yaitu Indeks Desa Membangun yang masih di angka 0,61 diharapkan meningkat menjadi 0,71.

Selanjutnya Bupati Ciamis konsen terhadap daerah-daerah kecamatan di perbatasan kabupaten. Bupati mengharapkan daerah-daerah perbatasan tersebut bukan dianggap sebagai tepi kabupaten atau daerah pinggiran, melainkan harus dijadikan muka atau cermin kabupaten. Menutup paparannya Bupati menyampaikan bahwa peran serta mayarakat, gotong royong masyarakat dan swadaya masyarakat masih sangat dibutuhkan untuk memelihara kondisi lingkungan disekitar kita. Bupati mengharapkan “Jum’at Bersih” (Jumsih) ditingkatkan kembali.

(Lili Romli/**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.