Sergap.co.id,
PONTIANAK, – Pembicaraan masalah bela negara akan selalu relevan dari zaman ke zaman. Artinya konteks bela negara tidak hanya bicara masa lalu saja, tetapi juga masa kini dan nanti.
Jika masa lalu berjuang untuk merebut kemerdekaan, maka nilai – nilai juang masa kini untuk mengisi kemerdekaan. Berkarya damn berprestasi di bidang masing-masing pun merupakan bentuk bela negara yang sesuai dengan tuntutan zaman di masanya.
Dede Farhan Aulawi sang Ketua Umum Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (GENPPARI) merupakan konseptor kreatif dalam menanamkan nilai-nilai juang bela negara.
Selain melakukan terobosan melalui pembangunan kampung – kampung anti Korupsi, saat ini dilakukan di bidang kepariwisataan dengan program wisata edukasi bela negara.
Termasuk juga perumus Alternative Development dalam menyelesaikan beberapa persoalan terkait peredaran gelap narkoba di perkotaan.
Pada kesempatan ini ketika dihubungi media melalui sambungan telepon Senin (12/8) di Pontianak, Dede menjelaskan bahwa GENPPARI secara konsisten dan terus menerus memperkuat basis pertahanan negara melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan terkait nilai – nilai Bela negara.
Termasuk melakukan pengkajian terhadap isu-isu strategis kebangsaan. Instrumen judul dan tema bisa beragam tetapi esensinya menanamkan nilai-nilai kecintaan terhadap bangsa dan negara. Ujar Dede.
Bidang kepariwisataan menjadi salah satu bidang garapan karena posisi strategis nya untuk mensosialikan nilai-nilai kecintaan pada negara.
Uang negara yang diperoleh dengan tidak gampang ini, harus dipastikan digunakan secara efektif untuk menjaga kesinambungan pembangunan.
Siapapun yang mencintai Indonesia maka ia harus memperjuangkan nama baik bangsa di tengah kompetisi global yang penuh dengan turbulensi ketidakpastian.
Dengan mengenal lebih banyak keindahan alam Indonesia maka kecintaan kita terhadap negara pun akan meningkat. Jadi program pengenalan terhadap seluruh destinasi dan potensi pariwisata merupakan satu langkah untuk membangun nilai-nilai bela negara. Tegas Dede mengakhiri perbincangan.
(Hendrizal)